WASPADA DENGAN PELATIHAN AHLI K3 UMUM DENGAN BIAYA TERLALU MURAH
Cecep Suwarno | 08 Desember, 2015
WASPADA DENGAN
PELATIHAN AHLI K3 UMUM DENGAN BIAYA TERLALU MURAH
(TERKESAN PELATIHAN
ABAL-ABAL)
Pusdiklatk3.com.
Akhir-akhir ini ada beberapa berita yang ‘tidak mengenakkan’ pada dunia K3, yaitu
mengenai pelaksanaan pelatihan sertifikasi Ahli K3 Umum oleh sebagian provider
training dalam hal ini PJK3, dengan harga yang sangat murah dan di luar logika. Siapa
sih yang tidak tertarik dengan harga murah? Artikel ini dibuat berdasarkan
beberapa laporan dari para peserta training K3 yang sudah menjadi ‘korban’ dan meluahkan kekecewaan mereka
kepada kami.
Satu hal yang harus diingat, penurunan harga sudah pasti atau lebih identik
atau relevan, atau berbanding lurus dengan penurunan mutu/kualitas, pelayanan, dan
fasilitas dari yang regular atau biasanya. Seharusnya PJK3 (Perusahaan Jasa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) lebih peka dan memahami akan masalah ini. Mari kita lihat
lebih jauh polemik ini….
1. Biaya
training yang sangat murah akan
mengundang sangat banyak para calon peserta training untuk mengikuti training
dengan berbondong-bondong hingga
ratusan peserta. Hal ini menyebabkan pelatihan sertifikasi K3 seperti seminar publik
yang banyak diikuti ratusan orang. Pembelajaran tidak fokus dan banyak
main-main. Ibarat orang kata, “Masuk ke telinga kanan, keluar dari telinga kiri”.
2. Sertifikasi
K3 Umum di awal-awal dulu memakan waktu lebih dari satu bulan lamanya. Namun
karena beberapa kendala dan pertimbangan, pihak kementrian tenaga kerja menyingkat
kurikulum menjadi hanya 12 hari. Itu pun dengan materi yang sangat padat,
sehingga bila absen walau 1 hari akan banyak materi tertinggal. Mengingat
keadaan demikian, maka pelaksanaan diklat harus dikondisikan sebaik mungkin
sehingga bisa terserap dengan baik oleh para peserta, di antara upayanya
adalah:
a. Jumlah
peserta tidak boleh terlalu banyak
dalam satu batch. Jumlah Ideal 10 – 25 peserta. Lebih dari itu, para peserta akan
sulit fokus dan cenderung banyak bermain-main, serta para pembimbing juga akan
sulit mengontrol para pesertanya.
b. Para
Trainer haruslah merupakan para tenaga professional yang kompeten baik dari
Kementrian sendiri maupun dari para praktisi yang sudah berpengalaman di
bidangnya. Dengan dukungan trainer professional, maka materi lebih mudah
diserap peserta.
c. Tempat
pelatihan harus dibuat senyaman mungkin.
Dalam hal ini adalah, pelatihan harus diadakan di hotel, atau gedung lain dengan
standar ruangan AC, sejuk, tidak terlalu sempit dan tidak terlalu lapang, tidak
bising, ada makan siang dan coffee break setiap hari.
d. Para
peserta diberi beberapa hiburan lain seperti hadiah souvenir, doorprice, menonton
video mengenai K3, dll, sehingga mereka tidak terlalu jenuh dan penat dengan
materi yang padat.
Nah, akhir-akhir ini ada beberapa
provider yang mengadakan hingga peserta
ratusan, satu kelas 100 orang, namun apa hasilnya…? Tentu saja anda bisa
menjawab sendiri..
3. Biaya training yang sangat murah ‘mengecoh’
para peserta. Laporan dari bekas peserta k3 Umum kepada kami bahwa dari
sekitar 200 peserta, sebelum training dijanjikan Sertifikat K3 Umum dari Kementrian
Tenaga Kerja. Namun yang mendapat sertifikat hanyalah 35 orang. Tentu saja
sangat menyedihkan dan terkesan ini seperti pelatihan abal-abal. Ini karena di
waktu ujian mereka tidak bisa menyelesaikan dengan baik karena pesertanya
terlalu banyak dengan materi yang padat. Bagaimana mereka mendapatkan nilai
baik kalau di waktu belajarnya saja mereka main-main? Siapa sebenarnya yang
rugi…? Kita semua tidak mengerti dengan apa maksud PJK3 ini. Apa takut tidak
mendapat peserta karena masih baru, atau karena apa, kita tidak tahu pasti….
4. Sertifikat Ahli K3 Umum adalah Sertifikat seumur
hidup bagi anda. Yang diperpanjang hanyalah SKP dan Lisensinya saja yang bisa diperpanjang dengan mudah dan murah
setiap 3 tahun atau pindah perusahaan, serta biaya perpanjangan dari perusahaan
anda, bukan duit anda. Kalau untuk seumur hidup, maka sebenarnya tidak perlu
pelit dengan perbedaan harga atau biaya. Toh untuk seumur hidup, hanya sekali
saja membayarnya. Dan sebenarnya kalau dibanding dengan ilmu dan pengalaman
yang didapat, duit yang kita bayarkan untuk pelatihan masih terlalu murah. Banyak
orang menuai hasil di masa depannya dengan sertifikat yang didapat, mengapa
pelit dan mempertanyakan biaya pelatihan mahal?
5. Biasanya
biaya atau harga murah pelatihan diadakan oleh para PJK3 baru. Sedangkan biaya
atau harga mahal diadakan oleh para PJK3 yang sudah lebih dulu eksis dan malang
melintang di bidangnya. Mereka lebih mahir dalam hal pelayanan dan segalanya. Tentu
saja semuanya harus sebanding dengan pelayanan yang diberikan. Seperti
bagaimana menurut anda antara pelayanan maskapai Garuda dengan Lion Air
misalnya?.... Semua orang pasti memilih Garuda menang di segi harga dan kualitas
bukan? ..
Info terakhir menyebutkan, dan berita ini termasuk hal yang
amat menyedihkan melalui facebook, dengan peserta yang banyak , ada tertangkap
kamera beberapa botol minuman keras di dalam kelas pelatihan (saat ini gambar
sudah dihapus ) ….. masya Allah… ini karena begitu lemahnya mengontrol peserta
dikarenakan carut marut karena kebanyakan peserta. Yah beginilah…., alih-alih
meringankan beban biaya para peserta, namun malah merugikan semua pihak. Merugikan
PJK3 itu sendiri, merugikan peserta, dan mencoreng nama baik PJK3 lain. Menurut
beberapa keterangan terakhir, PJK3 bersangkutan sudah dibekukan karena
kecerobohan ini.
Saran Pusdiklatk3.com: “Jangan
Terkecoh dengan biaya pelatihan yang terlalu murah yang terkesan pelatihan
abal-abal (bahkan dibawah setengah dari biaya regular)… Jangan banyak
membanding-bandingkan harga atau biaya mahal, bila sertifikat yang didapat
adalah seumur hidup dan manfaatnya bisa jauh lebih besar dari duit yang anda
keluarkan. Bersifat professional dalam berfikir, harga mahal kualitas pelayanan
juga harus mahal.”